Senin, 01 Desember 2008

Mabuk Dalam Cinta Terhadap Allah

Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahwa pada suatu hari Nabi Isa as berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa as berada dihadapannya maka diapun berkata, "Wahai Nabi Isa as, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah cintaku kepada-Nya."
Berkata Nabi Isa as, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat Jarrah itu."
Berkata pemuda itu lagi, "Wahai Isa as, kalau aku tidak terdaya untuk satu Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah."
Oleh karena keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaan kepadanya Allah, maka Nabi Isa as pun berdo'a, "Ya Tuhan, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa as berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.

Selang beberapa lama Nabi Isa as datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa as tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa as pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang ditempat tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada disitu bahwa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa as mendengar penjelasan orang-orang itu maka beliaupun berdoa kepada Allah SWT, "Wahai Tuhanku, tunjukanlah kepadaku tentang pemuda itu." Selesai saja Nabi Isa as berdoa maka beliaupun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-gunung dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.
Nabi Isa pun mendekati pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa as, lalu Nabi Isa berkata, "Aku ini Isa as, "Kemudian Allah SWT menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab di dalam hatinya terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi keagungan dan keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergajipun tentu dia tidak akan mengetahuinya."

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak mensucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang tertipu.
1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapatkan sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.

Rasulullah SAW telah b'sabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima:
1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka lupa kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Subhanallah
Trimaksih :-)

Unknown mengatakan...

Subhanallah
Trimaksih :-)